" " Hati - Hati Dengan Blog dan Website Anda, Karena Chrome Akan Berlakukan Seperti Ini... | My Farell Arabia Fille
Home » » Hati - Hati Dengan Blog dan Website Anda, Karena Chrome Akan Berlakukan Seperti Ini...

Hati - Hati Dengan Blog dan Website Anda, Karena Chrome Akan Berlakukan Seperti Ini...

Written By Unknown on Sabtu, 24 Februari 2018 | Sabtu, Februari 24, 2018

ttps://membangunekonomidankeuangan.blogspot.com/2018/02/hati-hati-dengan-blog-dan-website-anda.html
Google Chrome merupakan sebuah aplikasi peramban yang digunakan untuk menjelajah dunia maya seperti halnya Firefox, Opera dan sebagainya.

Jika Firefox dikembangkan oleh Mozilla, Google Chrome dibuat dan dirancang oleh Google, perusahaan internet terbesar di dunia yang juga empunya Android.

Proyek open source yang digunakan oleh Google disebut Chromium, menggunakan mesin rendering Webkit sampai dengan versi 27 dan dirancang untuk bekerja dengan kecepatan di atas rata-rata namun tetap ringan dijalankan di perangkat desktop dan mobile.

versi beta pertama Google Chrome lahir pada 2 September 2008, empat setelah berita pertama soal pengembangan aplikasi browser oleh Google merebak.

Di versi awal ini Google masih menggunakan mesin rendering Webkit dan baru tersedia untuk perangkat Windows XP. Beberapa bulan mengembara di fase beta, pada 11 Desember 2008 Google resmi merilis Chrome ke publik.

Tak butuh waktu lama bagi Chrome untuk menarik perhatian publik, dan di awal-awal peluncurannya, ia mengklaim 1% pangsa pengguna peramban global, namun jatuh di angka 0,69% pada bulan Oktober 2008.

Tapi setelah versi stabilnya dirilis ke publik, tepat di bulan Desember 2008 persentase pengguna Chrome kembali melampuai angka 1%.

Sukses di Windows, Google langsung mengembangkan versi OSX yang dimulai pada awal tahun 2009 dan versi preview pengembangnya dirilis pada 4 Juni di tahun yang sama.

Baru di akhir tahun 2009 Google membawa Chrome versi OS X keluar dari fase preview ke versi beta, termasuk untuk versi Linux. Setahun kemudian, pada 25 Mei 2010 Google akhirnya merilis versi stabil yang mendukung semua platform desktop.

Google Chrome membawa sejumlah fitur-fitur unggulan, selain dari fitur standar yang ditemukan di kebanyakan aplikasi peramban ternama. Chrome mendukung di antaranya, Javascript, HTML 5, CSS 2.1, dan sejumlah fitur antara lain private mode, multi tab, berbagai pilihan tema dan ekstensi dan tambahan plugin pihak ketiga, pilihan bahasa, dan beberapa fitur unggulan lain.

Dan Chrome juga berkomitmen menjaga keamanan penggunanya, Chrome secara rutin mengunduh berkas terbaru yang berisi daftar phishing dan malware. Bermodalkan fitur tersebut, Chrome akan memberikan peringatan ketika pengguna mengakses salah satunya atau situs yang menyimpan potensi berbahaya.

Masih demi keamanan, Chrome dipersenjatai fitur kata sandi utama yang difungsikan untuk melindungi kata sandi yang tersimpan di dalam aplikasi. Misalnya kata sandi internet banking, akun jejaring sosial, email dan layanan berbasis online lainnya.

Tetapi baru – baru ini atau di tahun 2018, Chrome mengumumkan akan menandai situs HTTP yang tidak terenkripsi sebagai situs tidak aman. Situs HTTP yang tidak aman akan dibubuhi keterangan "Not Secure" di sebelah kiri address bar.

Penandaan ini akan dilakukan pada pembaruan Chrome versi 68. Rencananya versi baru Chrome tersebut akan segera hadir pada Juli 2018 mendatang. Pada browser Chrome versi terakhir, yakni versi 64, peringatan Not Secure masih menggunakan ikon netral menggunakan huruf "i" di sebelah kiri address bar.

Informasi ketidakamanan baru bisa diketahui dengan meng-klik ikon tersebut. Sedangkan URL dengan protokol HTTPS yang telah terenkripsi, akan ditandai dengan gembok bewarna hijau serta keterangan "Secure". Adapun latar belakang pembaruan ini dikarenakan meningkatnya adopsi HTTPS sebagai web default. Chrome juga mencatat sebanyak 81 dari 100 situs teratas telah bermigrasi ke HTTPS.

Sejak 2015, Google telah meranking situs-situs HTTP yang tidak terenkripsi. Setahun setelahnya, Chrome versi 56 menyematkan tanda tidak aman di kolom password situs HTTP yang tidak terenkripsi. Enkripsi sebuah situs memang sangat diperlukan. Situs HTTPS yang terenkripsi akan melindungi kanal antara peramban dan situs yang dikunjungi.

Proteksi yang diterapkan akan mencegah "orang ketiga" yang mencegat lalu lintas data untuk mencuri informasi yang ditransfer dari komputer ke server. Bisa jadi, orang ketiga yang bisa mengakses router atau ISP tersebut akan melakukan pengintaian atau menyuntikkan malware ke halaman utama.

Mengenkripsi HTTP sebenarnya sudah mudah dilakukan. Enkripsi bisa memanfaatkan layanan enkripsi seperti Mari kita Encrypt atau Lighthouse besutan Chrome yang membantu meningkatkan kualitas HTTPS.

Masih untuk alasan keamanan, Chrome dipersenjatai dengan fitur kata kunci yang diaktifkan untuk melindungi kata sandi yang tersimpan di dalam aplikasi. Misalnya password internet banking, akun jejaring sosial, email dan layanan berbasis online lainnya. Semoga bermanfaat...
Share this article :

0 komentar:

close

 
Support :
Copyright © 2013. My Farell Arabia Fille - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by blogger .