" " PENJAHAT BITCOIN INI PERNAH MENYERANG INDONESIA & 5 NEGARA LAINNYA DI KAWASAN ASIA, NEGARA APA SAJA YANG PERNAH DISERANGNYA...? | My Farell Arabia Fille
Home » » PENJAHAT BITCOIN INI PERNAH MENYERANG INDONESIA & 5 NEGARA LAINNYA DI KAWASAN ASIA, NEGARA APA SAJA YANG PERNAH DISERANGNYA...?

PENJAHAT BITCOIN INI PERNAH MENYERANG INDONESIA & 5 NEGARA LAINNYA DI KAWASAN ASIA, NEGARA APA SAJA YANG PERNAH DISERANGNYA...?

Written By Unknown on Jumat, 09 Februari 2018 | Jumat, Februari 09, 2018

https://membangunekonomidankeuangan.blogspot.com/2018/02/penjahat-bitcoin-ini-pernah-menyerang-6.html
Menjalankan tehnik politik untuk meluapkan kekecewaan atau mendapatkan uang, bukan hanya terjadi pada dunia nyata. Akan tetapi terjadi juga pada dunia maya, seperti yang dilakukan para penebar virus lewat jaringan internet, yang belakangan ini menghebohkan pemerintahan di berbagai belahan dunia.

Adapun cara yang dilakukan sangat sederhana, tetapi berbeda diantaranya yakni mengunci file, lalu meminta sejumlah bayaran untuk pembebasan penguncian menggunakan mata uang virtual (Bitcoin). Dan, serangan penebar virus yang dikenal dengan nama Ransomware Wanna Decryptor itu tidak tanggung-tanggung, paling sedikit 10.000 organisasi dan 200.000 korban lebih dari 150 negara, yang terinfeksi oleh serangannya.

Akibat adanya serangan dari para penebar virus tersebut, sejumlah pemerintahan di dunia khususnya di bagian Asia yakni salah satunya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kini siap siaga menghadapi kemungkinan terjadinya serangan kedua yang dilancarkan Ransomware Wanna Decryptor, pasca serangan pertama pada Jum'at pekan lalu (12/5) di negara Eropa.

Mengingat serangan pertama Ransomware Wanna Decryptor mentargetkan Instansi Pemerintah, Rumah Sakit, dan Perbankan. Namun serangan kedua ini, lebih diprediksi kerawanan akan penyerangan terhadap Jasa Keuangan.

Disebut salah satu pengamat perbankan diwilayah negara Asia itu, pihak Bank dan Jasa Keuangan diminta untuk dapat mewaspadai kerawanan penyerangan virus Ransomware Wanna Decryptor lewat jaringan komputer pada masing-masing kantor.

Meskipun menurut pengamat perbankan bernama Piet Jemadu ini, belum ditemukannya serangan lanjutan Ransomware Wanna Decryptor melalui jaringan internet, pasca serangan pertama kepada banyak negara khususnya wilayah Asia termasuk serangan terhadap Rumah Sakit Dharmais, dan Rumah Sakit Harapan Kita diwilayah Ibu Kota negara tersebut. Berikut 6 wilayah di daerah Asia yang mendapat serangan pertama, dan mewaspadai serangan lanjutan ini, diantara 6 daerah di kawasan Asia itu yakni:

1.Korea Selatan.
  • Lingkungan Perkantoran Kepresidenan, Blue House menyebutkan bahwa pihak berwenang sudah menganalisis 48 sampel virus.
2.Taiwan.
  • Howard Jyan atau Direktur Jenderal Departemen Keamanan Cyber, menegaskan bahwa Institusi Taiwan dapat mengendalikan situasi, dan siap menghadapi serangan besar.
3.Philipina.
  • Pakar Cyber Security menuturkan bahwa setidaknya 28 perusahaan di Philipina telah terinfeksi oleh Wanna Cry.
4.Indonesia.
  • Rudiantara, atau Menteri Komunikasi dan Informasi Indonesia memperingatkan korban Malware agar tidak membayar uang tebusan untuk mendapatkan kembali akses ke data terenkripsi, sebab menurut Rudiantara tidak ada jaminan penyebar virus akan mendekripsi file.
5.Hongkong.
  • Seperti dilaporkan kontrol sosial di daerah itu, 3 permasalahan terkait Ransomware telah dilaporkan diwilayah Hongkong pada waktu para pekerja kembali bekerja di hari Senin. Dan menurut HKCERT (Hongkong Computer Emergency Response Team) yang menangani peristiwa keamanan dunia maya pada kota tersebut, menegaskan bahwa tiga orang yang terkena dampak dimaksud tidak menginstal pembaruan keamanan terbaru pada sistem operasi Windows 7 miliknya yang terhubung langsung ke jaringan internet.
6.China.
  • Menurut sejumlah Media Massa di daerah setempat, provinsi Jiangsu dan Zhejiang adalah tempat yang paling terdampak diwilayah itu. Dan Instansi yang terdampak ini meliputi Pemerintahan, Universitas, Atasiun Kereta Api, Kantor Pos, serta Rumah Sakit.
Kendati demikian, Jaringan Pendidikan dan Riset di China membantah hal semacam ini, bahkan menegaskan bahwa pernyataan yang tidak akurat menyesatkan opini publik sehingga menyebabkan kepanikan diantara para guru dan murid.

Selanjutnya, Beijing University dan Tsinghua University, mengeluarkan pernyataan mengenai tindakan keamanan tercepat untuk mencegah infeksi meluas pada kampus mereka. Kemudian universitas di Shanghai juga menyatakan, bahwa mereka tidak terinfeksi hal dimaksud.

Antisipasi serangan lanjutan dari Ransomware Wanna Decryptor boleh saja dilakukan. Tetapi yang kini menjadi pertanyaan, apakah pola serangan yang akan dilakukan Ransomware Wanna Decryptor dimasa mendatang, sama persis dengan kejadian pertama pada Jum'at pekan lalu...?. Dan jika pola serangannya sama, mungkin telah dapat teratasi. Namun apabila pola serangannya berbeda, apakah dapat diatasi dan dapat dilakukan pencegahan...?.

Kesimpulannya, lebih baik kita sadari bahwa tidak seluruhnya Hacker berpaling dari kebaikan, mungkin yang berpaling dari kebaikan dikarenakan kekecewaan terpendam selama ini dirasakan oleh mereka, baik itu kecewa terhadap Pelayanan Pemerintahan, Pelayanan Rumah Sakit, Perbankan, Pendidikan, Perusahaan, Pebisnis atau Organisasi yang berbuat curang, sehingga menyebabkan terjadinya peristiwa tersebut.

Dan apakah logika seorang Hacker harus tega menjadi pengacau fasilitas umum seperti Rumah Sakit. Intinya, jangan saling menyalahkan satu sama lain, mari pertanyakan dalam hati kecil kalian, apakah yang telah kalian perbuat selama ini, sehingga hal itu bisa terjadi...?. Semoga menjadi renungan kita bersama...!!!
Share this article :

0 komentar:

close

 
Support :
Copyright © 2013. My Farell Arabia Fille - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by blogger .